Selasa, 09 April 2013

Biodiesel dari Tanaman Jarak

Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) adalah tanaman tahunan yang hasil bijinya dapat digunakan sebagai pengganti Bahan bakar Minyak atau biodisel.

Di luar negeri seperti Amerika dan beberapa negara Eropa, penggunaan biodisel untuk mobil telah banyak digunakan, karena selain lebih ramah lingkungan environment friendly, juga ternyata kandungan sektannya relatif tinggi, sehingga sangat layak untuk dijadikan BBM alternatif . Bahkan biodisel tersebut telah digunakan sebagai campuran BBM bumi. Beberapa negara Eropa dan Amerika telah banyak menggunakan BBM solar dengan campuran dari BBM nabati (alkohol, Jarak, dll.) dengan Kode B 10 atau B 20, artinya solar tersebut dicampur 10 % dan 20% dengan Biodisel.

Indonesia yang pada beberapa dekade sebelumnya sebagai negara pengekspor minyak, sehingga tergabung dalam nagara-negara OPEC. Saat ini telah berubah 180 derajat menjadi negara pengimpor minyak. Dengan demikian harga minyak bumi di Indonesia sangat ditentukan oleh harga minyak dipasaran dunia. Untuk mengantisipasi dampak dari fluktuasi harga minyak bumi tersebut, sekaligus dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi, maka harus diupayakan eksplorasi minyak nabati yang bersifat Renewable sebagai bahan baker alternative yang ramah lingkungan.

Upaya penggunaan bahan bakar minyak alternative, khususnya dari bahan nabati telah didukung dengan adanya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2006, Tanggal 25 Januari 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar nabati (Biofuel) sebagai bahan Bakar lain dan diikuti dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2006 tanggal 25 Januari 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.

Booming penanaman jarak pagar di Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak keputusan Pemerintah tgl 1 Oktober 2005 “ dengan menaikkan harga bahan bakar minyak “. Dengan naiknya harga BBM tersebut menyebabkan meningkatnya angka warga miskin yang berdampak terjadinya kegiatan penebangan pohon secara liar oleh sebagian masyarakat yang kurang mampu sebagai pengganti bahan bakar minyak. Sementara belum adanya bahan bakar pengganti BBM yang murah, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat, serta belum termanfaatkannya secara optimal kegunaan tanaman jarak sebagai bahan bakar alternative.

Beberapa institusi dan perseorangan yang mempunyai komitmen terhadap permasalahan bioenergi, khususnya biodisel sejak bulan Oktober 2005 telah membahas tentang program biodisel di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Upaya percepatan kebijakan energi hayati nasional diarahkan pada beberapa stake holder, antara lain: Pengusaha, Petani, Tenaga Ahli dan Birokrat sebagai fasilitator, serta masyarakat umum sebagai konsumen.

Tim Pengembangan Bioenergi UPN “Veteran” Jawa Timur bekerjasama dengan Fierna Biodiesel center sejak bulan Nopember 2005 telah mengawali kegiatan pembibitan tanaman jarak pagar di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur dan di Desa Kesamben Kec Wringin Anom Kab Gresik , siap mengembangkannya di berbagai wilayah Kota dan Kabupaten Seluruh Indonesia..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar