Selasa, 09 April 2013

POLA PEMBERIAN PAKAN DENGAN THREE FEED SYSTEM


Three Feed System merupakan pola pemberian pakan pada broiler sesuai tahap perkembangan berdasarakan kualitas serta komposisi imbangan masing-masing bahan. Metode ini memberikan acuan secara umum pada pemberian pakan dalam 3 kelompok besar yaitu One Feed System, Two Feed System dan Three Feed System.




One Feed System

Sistem ini, menerapkan pemberian pakan ayam jenis starter dari awal sampai akhir panen. Pakan starter berkadar protein kasar (crude protein/CP) tinggi (21.5– 22.5%) yang sangat dibutuhkan pada masa-masa hyperplasia sel-sel tubuh (umur 0-3 minggu). Protein kasar yang demikian tinggi dalam konsumsi akan menghasilkan hasil sampingan yang berupa Ammonia (NH3) yang tinggi pula.
Seiring pertumbuhan ayam, maka kebutuhan protein kasar semakin rendah. Maka pakan starter sudah tidak tepat. Kelebihan tingkat protein kasar akan meningkatkan metabolisme di dalam tubuh mengingat protein lebih sulit diurai menjadi Acetyl Co-A dan ATP dalam Siklus Krebb dibandingkan dengan karbohidrat. Akibatnya potensi ayam mengalami sudden death syndrome (kematian mendadak) meningkat, terutama pada saat cuaca panas.

Two Feed System

Cara pemberian pakan ini menggunakan 2 jenis pakan yaitu starter pada umur 0-3 minggu dan pakan grower atau finisher sejak umur 3 minggu sampai panen. Dalam sistem ini ketersediaan CP dan Energi lebih mendekati tingkat kebutuhan riil pertumbuhan ayam. Dalam aplikasinya, operator kandang di lapangan harus jeli. Mengingat perpindahan dari pakan satu ke pakan yang lain membutuhkan proses adaptasi terutama ukuran partikel pakannya, jangan sampai ayam mengalami kesulitan menelan. Jenis pakan pellet diameter 3 mm, dan panjang 5-7 mm pada umur 3 minggu kadang masih menyulitkan ayam dalam menelan. Terutama pada ayam-ayam yang terlambat tumbuh karena faktor tertentu.


Three Feed System

Suatu teknik pemberian pakan berdasarkan tingkat kebutuhan aktual ayam sesuai dengan umur perkembangannya. Dalam sistem ini tingkat zona kelebihan dan zona kekurangan kebutuhan menjadi semakin kecil, hal ini berarti semakin mendekati garis tingkat kebutuhan riil CP dan Energi.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam sistem ini adalah ukuran partikel pakan. Dengan pergantian 3 jenis pakan dalam ukuran yang berbeda—disesuaikan tingkat pertumbuhan ayam— akan memudahkan ayam dalam proses adaptasi dan menelan makanan. Ayam selalu diupayakan memakan butiran yang ukurannya sesuai perkembangan anatomi organ pencernaan. Tujuannya, feed intake maupun nutrient intake dapat tercapai dengan optimal, sehingga tercapai angka konversi pakan yang lebih baik. Akan tetapi hal ini tidaklah mudah, mutlak perlu mempelajari sifat dan bahasa perilaku ayam.


Aplikasi Three Feed System

Idealnya, ayam membutuhkan pakan dengan tingkat bahan penyusunnya dan ukuran partikel yang berbeda setiap hari sesuai dengan perkembangannya. Semakin besar ayam akan membutuhkan pakan dengan tingkat protein yang semakin kecil, energi yang semakin besar serta ukuran partikel pakan yang semakin besar pula. Agar mendapatkan porsi yang tepat bagi perkembangan tubuh yang optimal. Meski terkesan kurang applicable (saat ini), di masa-masa yang akan datang akan bisa diterapkan.
Aplikasi Three Feed System tidaklah sederhana, karena semua lini berperan serta. Konsultasi dengan pabrikan pakan (feedmill) haruslah selalu dilakukan. Pabrik akan berupaya membuat dan mempertahankan ukuran, kualitas serta bentuk yang tepat dan stabil. Pihak pengelola transportasi harus mempertahankan performa pakan yang ada semaksimal mungkin hingga masuk ke dalam farm. Sedangkan pihak farm mengaplikasikannya secara konsisten muai dari gudang farm hingga sampai ke ayamnya sesuai dengan arahan dan petunjuk pelaksanaan. Hal ini perlu dilakukan guna menekan seminimal mungkin pecahnya (hancur) butiran pakan.


Uji Lapang Menguatkan

Pengujian di suatu farm daerah Sukabumi dengan populasi 20.000 ekor memberikan hasil yang menguatkan hal tersebut. Pengamatan dilakukan pada 2 periode yang berbeda dengan populasi yang relatif sama tapi pola feeding yang berbeda. Periode awal diterapkan Two Feed System, pakan starter diberikan selama 1-21 hari pertama, dan pakan grower yang berbentuk semi pellet diberikan umur 22 hari hingga panen.
Periode berikutnya diterapkan pola feeding dengan Three Feed System. Aplikasi umur 1-14 hari menggunakan pakan starter, umur 15-28 hari pakan grower dan umur 29 hari hingga jelang panen menggunakan pakan jenis finisher.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar