Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) adalah tanaman tahunan yang hasil bijinya dapat digunakan sebagai pengganti Bahan bakar Minyak atau biodisel.
Di luar negeri seperti Amerika dan beberapa negara
Eropa, penggunaan biodisel untuk mobil telah banyak digunakan, karena
selain lebih ramah lingkungan environment friendly, juga
ternyata kandungan sektannya relatif tinggi, sehingga sangat layak untuk
dijadikan BBM alternatif . Bahkan biodisel tersebut telah digunakan
sebagai campuran BBM bumi. Beberapa negara Eropa dan Amerika telah
banyak menggunakan BBM solar dengan campuran dari BBM nabati (alkohol,
Jarak, dll.) dengan Kode B 10 atau B 20, artinya solar tersebut dicampur
10 % dan 20% dengan Biodisel.
Indonesia yang pada beberapa dekade sebelumnya
sebagai negara pengekspor minyak, sehingga tergabung dalam nagara-negara
OPEC. Saat ini telah berubah 180 derajat menjadi negara pengimpor
minyak. Dengan demikian harga minyak bumi di Indonesia sangat ditentukan
oleh harga minyak dipasaran dunia. Untuk mengantisipasi dampak dari
fluktuasi harga minyak bumi tersebut, sekaligus dengan semakin
menipisnya cadangan minyak bumi, maka harus diupayakan eksplorasi minyak
nabati yang bersifat Renewable sebagai bahan baker alternative yang ramah lingkungan.
Upaya penggunaan bahan bakar minyak alternative,
khususnya dari bahan nabati telah didukung dengan adanya Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2006, Tanggal 25 Januari 2006
tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar nabati (Biofuel) sebagai
bahan Bakar lain dan diikuti dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 2006 tanggal 25 Januari 2006 tentang Kebijakan
Energi Nasional.
Booming penanaman jarak pagar di Indonesia
sebenarnya telah dimulai sejak keputusan Pemerintah tgl 1 Oktober 2005 “
dengan menaikkan harga bahan bakar minyak “. Dengan naiknya harga BBM
tersebut menyebabkan meningkatnya angka warga miskin yang berdampak
terjadinya kegiatan penebangan pohon secara liar oleh sebagian
masyarakat yang kurang mampu sebagai pengganti bahan bakar minyak.
Sementara belum adanya bahan bakar pengganti BBM yang murah, dan
terjangkau oleh daya beli masyarakat, serta belum termanfaatkannya
secara optimal kegunaan tanaman jarak sebagai bahan bakar alternative.
Beberapa institusi dan perseorangan yang mempunyai
komitmen terhadap permasalahan bioenergi, khususnya biodisel sejak bulan
Oktober 2005 telah membahas tentang program biodisel di Indonesia,
khususnya di Jawa Timur, baik dalam jangka pendek, menengah maupun
jangka panjang. Upaya percepatan kebijakan energi hayati nasional
diarahkan pada beberapa stake holder, antara lain: Pengusaha, Petani,
Tenaga Ahli dan Birokrat sebagai fasilitator, serta masyarakat umum
sebagai konsumen.
Tim Pengembangan Bioenergi UPN “Veteran” Jawa Timur
bekerjasama dengan Fierna Biodiesel center sejak bulan Nopember 2005
telah mengawali kegiatan pembibitan tanaman jarak pagar di Kebun
Percobaan Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur dan di Desa
Kesamben Kec Wringin Anom Kab Gresik , siap mengembangkannya di berbagai
wilayah Kota dan Kabupaten Seluruh Indonesia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar