Nitrat dalam tanah bersumber dari senyawa nitrogen dari pupuk, baik pupuk organik maupun anorganik(pupuk kimia) yang umumnya dalam bentuk amonium (NH 4+), kemudian dengan cepat diubah menjadi nitrat dalam tanah. oleh karena itu, pemberian pupuk yang berlebihan akan meningkatkan kandungan nitrat dalam tanah dan tanaman. nitrat dalam tanah oleh tanaman digunakan untuk pertumbuhan. lebih dari 90%N diserap tanaman dalam bentuk nitrat.
Pembuangan
kotoran kandang secara terus-menerus tanpa melalui saluran khusus
kedalam tanah akan meningkatkan kandungan amonia dalam tanah.
selanjutnya diserap oleh tanaman, dan bila dimakan oleh ternak akan
dapat menyebabkan keracunan. Nitrat dalam air berasal dari pembuangan
kotoran kandang kedalam tanah secara terus menerus tanpa melalui saluran
khusus, akan meningkatkan kandungan nitrat dalam tanah, sehingga dapat
mencemari sumber air disekitarnya.
Sumber air yang sering
tercemar nitrat adalah sumber air yang tidak terpelihara (tidak pernah
digunakan) dengan kedalaman yang cukup dangkal, air danau, serta sumber
air yang berdekatan dengan lahan pertanian yang dipupuk N dengan takaran
tinggi. ambang batas nitra dalm air minum yang aman dikonsumsi ternak
adalah 45 mg/1, dan untuk nitrit 1 mg/1. Menurut menteri kependudukan
dan lingkungan hidup no. KLH/02/1988, ambang batas nitrit yang
diperbolehkan adalah 0,06 mg/1, yaitu kriteria untuk air minum golongan c
(air untuk perikanan dan peternakan).
Keracunan nitrat pada
ternak ruminansia disebabkan oleh reaksi reduksi nitrat menjadi nitrit
dengan bantuan bakteri rumen. gejalak klinis keracunan nitrat disebabkan
karena kekurangan oksigen dalam darah (hypoxia), sehingga warna darah
menjadi kecoklatan (gelap) yang merupakan ciri spesifik keracunan
nitrat.
Gejala keracunan nitrat
akut akan terlihat dalam waktu 30 menit sampai 4 jam setelah ternak
mengkonsumsi hijauan yang mengandung nitrat yang tinggi. gejala tersebut
pada ternak bunting akan menyebabkan keguguran karena fetus kekurangan
oksigen .biasanya terjadi 10-14 hari setelah gejala keracunan muncul.
gejala awal keracunan nitrat di antaranya adalah selaput lendir berwarna
kebiruan sampai kecoklatan, susah bernafas, denyut nadi cepat
(150+/menit, salivasi, kembung, kejang dan tidak bisa berdiri, lemah,
koma dan akhirnya mati.
Perbandingan efek klinis
antaranitrat dan senyawa toksik lainnya pada ternak, termasuk
pengobatannya. Berdasarkan perubahan warna darah, keracunan nitrat mirip
dengan keracunan sodium klorat dan CO2, sedangkan keracunan sianida
mirip dengan keracunan CO.
Kasus keracunan nitrat
pada ruminansia dan hewan lainnya umumnya disebabkan ternak mengkonsumsi
hijauan yang mengandung nitrat tianggi,karena peternak belum
mengetahuisaat yang tepat untuk memotong hijauan setelah dipupuk
nitrogen. beberapa kasus keracunan nitrat dibeberapa daerah di
indonesia.
Penyebab keracunan nitrat
pada sapi perah dan domba dibeberapa peternakan adalah tingginya
kandungan nitrat dalam hijauan pakan. pada sapi perah di bogor,
kandungan niotrat dalam hijauan pakan mencapai 6.250 mg/kg atau melebihi
ambang batasnya. pada sapi perah di bandung, kasus kematian 6 ekor
ternak dan 7 ekor lainnya dipotong paksa dari total 44 ekor, disebabkan
ternak mengkonsumsi hijauan yang mengandung nitrat 8.000 mg/kg. kasus
ini terjadi pada musim kemarau yang menyebabkan tingginya akumulasi
nitrat dalam hijauan setelah pemupukan N.
Pada tahun 2007, terjadi
pula kematian sapi perah di bogor akibat keracunan nitrat. darah ternak
menjadi agak gelap yang merupakan gejala spesifik keracunan nitrat. dari
hasil pemriksaan, ternyata hijauan pakan yang berupa rumput gajah
dengan batang tua (kulit tipis)mengandung nitrat 160 mg/kg dan rumput
gajah dengan batang muda dan kulit batang tebal mengandung nitrat 4.000
mg/kg nitrat, atau sudah melewati ambang batas nitrat yang aman untuk
ternak. tingginya nitrat pada batang muda rumput gajah disebabkan rumput
dipanen setelah dipupuk N. pada rumput gajah dengan batang tua, rumput
dipotong beberapa lama setelah dipupuk N. sehingga level nitrat turun
ketingkat normal.
Dari berbagai kasus
keracunan pada ternak, hijauan pakaqn yang dikonsumsi ternak berasal
dari lokasi yang kondisinya berbeda-beda. hijauan rumput berasal dari
kebun yang belum lama mengalami perlakuan pemupukan N, karena kesulitan
memperoleh hijauan pada musim kemarau. sementara pada interval waktu
tertentu, mulai dari pemupukan sampai pemotongan rumput, kandungan,
nitrat maksimal (tinggi).
Kandungan nitrat dalam
rumput gajah akan mencapai maksimum dalm 1-2 minggu setelah pemupukan
urea, lalu menurun mulai minggu ketiga. oleh karena itu, waktu yang
tepat untuk pemotongan hijauan agar aman dikonsumsi ternak adalah 5
minggu sete;lah pemupukan. pada 5-10 mionggu setelah pemupukan, produksi
N tertinggi dan penimbunan nitrat terendah. untuk sampel rumput yang
berasal dari kebun yang ternaungi sehinmgga kurang mendapat cahaya
matahari, aktivitas enzim nitrat reduktase terhambat sehingga mencegah
akumulasi nitrat.
Untuk mendiaknosis
keracunannitrat secara cepat dan tepat, pertama kali harus dilakukan
pengamatan terhadap pakan hijauan yang dikonsumsi ternak, antara lain
keadaan pertumbuhan tanaman, perlakuan pemupukan, umur tanaman, serta
proposi bagian batang dan daun. selanjutnya dilakukan pengamatan gejala
klinis, terutama perubahan warna darah, serta pengamatan ternak setelah
mati (postmortem). untuk memperoleh hasil diagnosis yang tepat dilakukan
pengujian di laboratorium, baik terhadap darah maupun pakan hijauan,
untuk menganalisis nitrat dan mengukur MetHb dalam darah.
Pengobatan Dan Pencegahan
Pengobatan biasanya
dilakukan dengan injeksi larutan 1% methylene blue dalam akuades(secara
intravenus) pada dosis 4-15 mg/kg bobot badan dimasudkan untuk
mengenmbalikan MetHb ke Hb sehingga darah dapat berfungsi kembali
sebagai alat transportasi oksigen, sebagai indikatornya adalah perubahan
warna darah.
Pencegahan keracunan nitrat pada ternak dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
- Menganalisis kandungan nitrat terutama pada rumput yang mengalami kekeringan sebelum diberikan sebagai pakan.
- Mencampur rumput (pakan hijauan) yang mengandung nitrat tinggi dengan yang nitratnya rendah.
- Membiarkan ternak beradaptasi dengan mengkonsimsi pakan yang mengandung nitrat lebih tinggi, namun tidak melebihi 9.000 ppm bont kering, agar ternak mudah beradaptasi dengan kenaikan nitrat dalam hijauan pakan.
- Mengganti air minum setiap saat disamping harus bebas nitrat.
- Mengupas kulit batang pakan hijaun yang mengandung nitrat tinggi, karena kulit batang mengandung konsentrasi nitrat lebih tinggi dibandingkan dengan bagian lain.
- Tidak memberikan pakan hijauan yang mengandung nitrat tinggi atau mendekati level ambang batas saat ternak dalam keadaan lapar, yang merangsang ternak mengkonsumsi pakan lebih banyak (sebaiknya ternak mengkonsumsi rumput yang mengandung nitrat rendah sebelum mengkonsumsi rumput yang mengandung nitrat rendah sebelum mengkonsumsi rumput yang kandungan nitratnya lebih tinggi).
- Menjaga kesehatan ternak, karena ternak yang tidak sehat akan lebih mudah kercunan nitrat, terutama yang terserang penyakit pernafasan.
- Menghindarkan menyimpan pakan hijauan yang mengandung nitrat tinggi, karena penyimpanan akan mengubah nitrat menjadi nitrit yang lebih toksik.
- Menjauhkan ternak dari tempat penyimpanan pupuk.
- Menghindarkan memberikan rumput segar yang mengandung nitrat tinggi dengan dipotong-potong (chopping) diikuti perlakuan pemanasan, karena akan memudahkan pembentukan nitrit.
Keracunan nitrat pada
ternak ruminansia disebakan karena ternak mengkonsumsi hijauan yang
mengandung nitrat tinggi (melebihi ambang batas). kandungan nitrat yang
tinggi dalam hijauan disebabkan terjadinya akumulasi nitrat sebagai efek
pemupukan, terutama pupuk nitrogen yang dilakukan terus menerus,
sehingga dapat mencemari tanah dan air sebagai media tumbuh hijauan yang
dikonsumsi ternak. kercanunan nitrat pada ternak ruminansia perlu
diwaspadai mengingat makanan utama ternak ruminansia adalah hijauan.
sedangkan hijauan yang diberikan/dikonsumsi ternak baik hijauan pakan
ternak khusus maupun hasil limbah pertanian mengandung nitrat tinggi
(melebihi ambang batas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar