I. PENDAHULUAN
Kualitas
hijauan pakan merupakan faktor penentu bagi keberhasilan usaha peternakan,
terutama untuk ternak ruminansia. Hijauan
untuk pakan ternak selain rumput adalah jerami yang mudah diperoleh dari limbah
pertanian padi..
Penggunaan
jerami sebagai pakan ternak baru merupakan pakan apabila persediaan rumput kurang.
Selain
itu, jerami yang digunakan juga masih berkualitas rendah, petani belum dapat
memperkaya gizi dan kemudahan cernanya. Kandungan gizi nutrisi jerami segar
No
|
Nama Nutrisi
|
% Nutrisi
|
1
|
Protein
|
3 – 4 %
|
2
|
Lemak
|
1,12 %
|
3
|
Abu
|
19,75 %
|
4
|
Serat
Kasar
|
27,30 %
|
5
|
Bahan
ekstrak tanpa nitrogen
|
40,19 %
|
6
|
Lignin
|
7 %
|
Namun kandungan lignin dalam jerami yang merupakan
ikatan lignoselulosa menyebabkan jerami sulit diuraikan oleh ternak, akibatnya
jerami dapat dicerna ternak hanya 35%, Sehingga
kandungan nutrisi dalam jerami tidak dapat dimanfaatkan secara oftimal.
Salah satu
upaya dalam meningkatkan kecernaan dan gizi jerami adalah dengan cara
fermentasi. Hasil fermentasi menunjukan nilai kecernaan jerami meningkat.
II. PROSES PEMBUATAN JERAMI
FERMENTASI
Alat dan Bahan Jerami Fermentasi
· Alat yang digunakan dalam pembuatan jerami fermentasi
adalah: ember, embrat, timbangan, tali plastic, garpu, cangkul, golok, karung
dll
· Bahan yang digunakan dalam pembuatan jerami
fermentasi adalah: jerami segar/layu/kering,
air, mikroba,Za dan bahan lain yang tidak beracun yang dibutuhkan.
Cara
Pembuatan
1. Pisahkan jerami sesuai kondisi ( segar, layu, kering),
Fermentasi jerami segar dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan
starter : air : jerami = 1 : 5 : 100 pada setiap lapisan, jerami yang sudah layu perbandingan 1 : 10 : 100 pada setiap lapisan, sedangkan
untuk jerami kering 1: 20 : 100 , apabila jerami dalam keadaan basah cukup
dengan menggunakan perbandingan 1 : 5 : 100.
2. Susun jerami mentah ditempat yang sudah
disediakan dengan tebal setiap
hamparan 20-30 cm . Lebar dan panjang
hamparan sesuai dengan kebutuhan.
3. Tinggi atau tebal lapisan dapat mencapai 2,5 meter
dari dasar tumpukan.
4. Simpan ditempat teduh dan tidak kena hujan lama fermentasi 21 hari
5. Proses fermentasi jerami dapat berjalan dengan baik
ditandai pada tumpukan jerami tidak terbentuk panas dan keluar asap. Keadaan
bahan yang terlalu basah atau terkena air hujan
maka akan terjadi pembusukan
jerami akhirnya timbul panas yang menyebabkan hasil yang diperoleh tidak menjadi baik.
6. Jerami fermentasi yang baik dengan ciri-ciri : bentuk
jerami masih nampak segar teksturnya sudah lunak berwarna kekuning-kuningan.
III. HASIL FERMENTASI JERAMI
No
|
Nama
Nutrisi
|
Kandungan
Nutrisi sebelum Fermentasi
|
Kandungan Nutrisi setelah
Fermentasi
|
1
|
Protein
|
4,002
%
|
9,089%
|
2
|
Lemak
|
1,12
%
|
2,46
%
|
3
|
Abu
|
19,75
%
|
1,95
%
|
4
|
Serat
kasar
|
27,30
%
|
9,70
%
|
5
|
BETN
|
40,19
%
|
66,65%
|
6
|
Kadar
Nutrisi Jerami
|
6,75
%
|
9,97
%
|
IV.
PENYIMPANAN PENYIMPANAN
JERAMI HASIL FERMENTASI
·
Cara tertutup
Sebelum disimpan jerami harus dikering anginkan
terlebih dahulu agar selama penyimpanan tidak tumbuh jamur yang dapat merusak
kualitas jerami yang dihasilkan. Lama penyimpanan dapat mencapai 2 tahun disesuaikan dengan kondisi fisiknya.
·
Cara terbuka
Cara ini dapat dilakukan diruang terbuka dengan ketentuan terlindung dari hujan, lama
penyimpanan yang ideal 1 tahun.
V. PEMBERIAN PAKAN
Ternak sapi 5-9 kg /ekor domba 2-3kg/ekor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar