Senin, 08 April 2013

FERMENTASI JERAMI


I. PENDAHULUAN

    Kualitas hijauan pakan merupakan faktor penentu bagi keberhasilan usaha peternakan, terutama untuk ternak ruminansia. Hijauan untuk pakan ternak selain rumput adalah jerami yang mudah diperoleh dari limbah pertanian padi..

   Penggunaan jerami sebagai pakan ternak baru merupakan pakan  apabila persediaan rumput kurang.

   Selain itu, jerami yang digunakan juga masih berkualitas rendah, petani belum dapat memperkaya gizi dan kemudahan cernanya. Kandungan gizi nutrisi jerami segar

No
Nama Nutrisi
 % Nutrisi
 1
Protein
 3 – 4 %
 2
Lemak
 1,12 %
 3
Abu
 19,75 %
 4
Serat Kasar
 27,30 %
 5
Bahan ekstrak tanpa nitrogen
 40,19 %
 6
Lignin
 7 %

  

   Namun kandungan lignin dalam jerami yang merupakan ikatan lignoselulosa menyebabkan jerami sulit diuraikan oleh ternak, akibatnya jerami dapat dicerna ternak hanya 35%, Sehingga  kandungan nutrisi dalam jerami tidak dapat dimanfaatkan secara oftimal.

    Salah satu upaya dalam meningkatkan kecernaan dan gizi jerami adalah dengan cara fermentasi. Hasil fermentasi menunjukan nilai kecernaan  jerami meningkat.

  II.   PROSES PEMBUATAN JERAMI    

            FERMENTASI

      Alat dan Bahan Jerami Fermentasi

·   Alat yang digunakan dalam pembuatan jerami fermentasi adalah: ember, embrat, timbangan, tali plastic, garpu, cangkul, golok, karung dll

·   Bahan yang digunakan dalam pembuatan jerami fermentasi  adalah: jerami segar/layu/kering, air, mikroba,Za dan bahan lain yang tidak beracun yang dibutuhkan.

Cara Pembuatan

1. Pisahkan jerami sesuai kondisi ( segar, layu, kering), Fermentasi jerami segar dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan starter : air : jerami = 1 : 5 : 100 pada setiap lapisan,  jerami yang sudah layu perbandingan  1 : 10 : 100 pada setiap lapisan, sedangkan untuk jerami kering 1: 20 : 100 , apabila jerami dalam keadaan basah cukup dengan menggunakan perbandingan 1 : 5 : 100.

2. Susun jerami mentah ditempat yang sudah disediakan  dengan tebal setiap hamparan  20-30 cm . Lebar dan panjang hamparan sesuai dengan kebutuhan.

3. Tinggi atau tebal lapisan dapat mencapai 2,5 meter dari dasar tumpukan.

4. Simpan ditempat teduh dan tidak kena hujan  lama fermentasi 21 hari

5. Proses fermentasi jerami dapat berjalan dengan baik ditandai pada tumpukan jerami tidak terbentuk panas dan keluar asap. Keadaan bahan yang terlalu basah atau terkena air hujan  maka akan terjadi pembusukan  jerami akhirnya timbul panas yang menyebabkan  hasil yang diperoleh tidak menjadi baik.

6. Jerami fermentasi yang baik dengan ciri-ciri : bentuk jerami masih nampak segar teksturnya sudah lunak  berwarna kekuning-kuningan.
  
III. HASIL FERMENTASI JERAMI

No
Nama Nutrisi
Kandungan Nutrisi sebelum Fermentasi
Kandungan Nutrisi setelah Fermentasi
 1
Protein
4,002 %
9,089%
 2
Lemak
1,12 %
2,46 %
 3
Abu
19,75 %
1,95 %
 4
Serat kasar
27,30 %
9,70 %
 5
BETN
40,19 %
66,65%
 6
Kadar Nutrisi Jerami
6,75 %
9,97 %



IV. PENYIMPANAN PENYIMPANAN

       JERAMI  HASIL FERMENTASI

·         Cara tertutup

Sebelum disimpan jerami harus dikering anginkan terlebih dahulu agar selama penyimpanan tidak tumbuh jamur yang dapat merusak kualitas jerami yang dihasilkan. Lama penyimpanan dapat mencapai 2 tahun  disesuaikan dengan kondisi fisiknya.

·         Cara terbuka

Cara ini dapat dilakukan diruang terbuka  dengan ketentuan terlindung dari hujan, lama penyimpanan  yang ideal 1 tahun.



V.  PEMBERIAN PAKAN

       Ternak sapi 5-9 kg /ekor domba 2-3kg/ekor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar